Berkenalan dengan ikhwan dari Cirebon, dia bertanya kepadaku: "Antum asli Banyumas Akh ?" Ana jawab : " iya, ortu ana asli sini, Banyumas semua, emang kenapa?" katanya lagi :"Kirain orang Jakarta..."
lalu kami mengobrol..
Dan kebetulan saya teringat tentang suatu ayat, dimana di dalamnya menunjukkan kepada kita hakikatnya manusia diciptakan laki-laki dan perempuan, serta bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.
Dan terkadang kita lupa, saking setia kawan kepada rekan sebangsa, terkadang lupa bahwasanya ikatan relasi yang hakiki itu bukan pada nasab, bukan pada ras suku bangsa, bukan pada warna kulit, bukan pada bahasa.. akan tetapi ikatan iman.
Contoh kita lihat, ketika TKI dan Tenaga Kerja India yang sama-sama bekerja di perusahaan kontraktor yang sama sedang bertengkar, kita lupa langsung main bela saja pada rekan sebangsa, tanpa terlebih dahulu melihat bagaimana situasi sebenarnya dan mengedepankan emosi sesaat saja.
Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.[QS. Al-Hujurat (49) : 13].